Rahasia "517" ►► Selamat Datang Di Blog Kami "517" Blognya Para Pecinta Tasawuf, Sejarah Serta Penebar Cinta Kasih

Wednesday, May 1, 2013

HANYA NU YANG MAMPU BENDUNG WAHABI

Apa dan Bagaimana langkah Nahdlatul Ulama (NU) dan pesantren mencegah pergerakan Wahabi Salafi di Indonesia yang masuk ke kampung-kampung dan desa? Untuk menjawab kegelisahan ini, Majalah Risalah NU melakukan wawancara dengan Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj. Berikut petikan wawancaranya:


Bagaimana sebenarnya Wahabi di Indonesia?

Itu sebenarnya sudah lama, tapi eksisnya sejak tahun 80-an setelah Arab Saudi membuka LIPIA (Lembaga llmu Pengetahuan Islam dan Arab). Ketika itu direkturnya masih bujangan yang kawin dengan orang Bogor. Kemudian menampakkan kekuatannya, bahkan mereka membuka yayasan-yayasan.

Setahu saya ada 12 yayasan yang pertama kali dibentuk. Antara lain As-Shafwah, Assunnah, Annida, Al-Fitrah, Ulil Albab, yang semuanya didanai oleh masyarakat Saudi, bukan oleh negaranya. Contoh, Assunah dibangun oleh Yusuf Ba'isa di Cirebon, di Kali Tanjung, Kraksan. Sekarang ketuanya Prof. Salim Badjri, muridnya adalah Syarifuddin yang ngebom Polresta Cirebon beberapa waktu lalu. Dan satu lagi yang ngebom gereja Bethel di Solo namanya Ahmad Yusuf.



Jadi, sebenarnya, Wahabi ajarannya bukan teroris, tapi bisa mencetak orang jadi teroris karena menganggap ini itu bid'ah dan musyrik. Lama-lama bagi orang yang diajari punya keyakinan “Kalau begitu orang NU boleh dibunuh dong, kalau ada maulid nabi boleh dibom," dan seterusnya.


Soal pemalsuan kitab-kitab Sunni, khususnya kitab yang jadi referensi NU, bagaimana?

Kita sudah berjuang sekuat tenaga untuk mengkounter pendapat mereka. Kita jangan minder dan merasa kalah. Kalau hanya dihujat maulid nabi gak ada dalilnya, atau ziarah kubur gak ada dalilnya, sudah banyak buku yang ditulis untuk membantahnya. Misalnya yang ditulis pak Munawir-Yogya, Abdul Manan-Ketua PP LTN NU, Idrus Ramli santri Situbondo, Muhyiddin Abdus Somad dari Jember, dan lain sebagainya.

Banyak yang menulis buku tentang dalil-dalil amaliah kita. Ziarah kubur dalilnya ini, maulid nabi dalilnya ini, tawassul dalilnya ini. Seperti saya sering mengatakan maulid nabi itu memuji-muji Nabi Muhammad, semua sahabat juga memuji Nabi Muhammad, setinggi langit bahkan. Nabi Muhammad diam saja tidak melarang.

Tawassul, semua sahabat juga tawassul dengan Rasulullah. Tawassul dengan manusia, Rasulullah lho! Bukan Allahumma langsung, tapi saya minta tolong Rasullulah. Sampai begitu! Litarhamna, rahmatilah kami.

Labid bin Rabiah mengatakan: “Kami datang kepadamu wahai manusia yang paling mulia di atas bumi, agar engkau merahmati kami.” Coba, minta rahmat kepada Rasulullah, kalau itu dilarang, kalau itu salah, Rasulullah pasti melarang, “Jangan minta ke saya, musrik!” Tapi Enggak tuh!

Dalam al-Quran juga ada dalil “Walau annahum idz dzalamu anfusahum jauka fastaghfarullaha wastaghfara lahumurrasul lawajadullaha tawwabarrahima” (QS. al-Ahzab). Artinya “Seandainya mereka yang dzalim datang kepada Rasulullah Muhammad, mereka istigfar, dan kamu pun (Muhammad) memintakan istighfar untuk mereka, pasti Allah mengampuni.”


Bagaimana dengan kitab-kitab Wahabi?

Ya kan sudah banyak yang diterjemah, bahkan kalau ada orang pergi haji pulang dapat terjemahan. Itu dari kitab-kitab Wahabi semua.


Siapa pendiri Wahabi?

Begini, Muhammad bin Abdul Wahab, pendiri Wahabi itu mengaku bermazhab Hanbali, tapi Hanbali versi ibn Taimiyah. Ibnu Taimiyah adalah pengikut Hanbali yang ekstrim. Imam Hanbali itu imam ahli sunnah yang empat yang selalu mendahulukan nash atau teks daripada akal, jadi banyak sekali menggunakan hadits ahad. Kalau Imam Hanafi kebalikannya, dekat dengan akal. Murid Imam Hanbali lebih ekstrim, lahirlah Ibnu Taimiyah yang kemudian punya pengikut Muhammad bin Abdul Wahab. Di sini menjadi luar biasa, malah dipraktekkan menjadi tindakan, bongkar kuburan. Sementara Ibnu Taimiyah masih teori dan wacana.


Asal-usul Wahabi dari mana?

Bukan dari Mekkah, tapi dari Najd, Riyadh. Orang Makkah asli, Madinah asli, Jiddah asli gak ada yang Wahabi, hanya tidak berani terang-terangan.Dulu hampir saja terjadi fitnah, ketika Mahkamah Syar'iyyah al-'Ulya (mahkamah tinggi syar'i) menghukumi Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki harus dibunuh karena melakukan kemusyrikan. Keputusannya sudah ditandatangani oleh Raja Khalid, tapi dimasukkan laci oleh Raja Fahd yang waktu itu masih menjadi putera mahkota, katakanlah dibekukan! Kalau terjadi, gempar itu!


Untuk membendung gerakan Wahabi, apa yang harus diiakukan NU?

Saya yakin kalau yang keluaran pesantren gak terpengaruh. Saya di sana 13 tahun, sedikitpun, malah berbalik benci. Semua yang keluaran dari NU ke sana, seperti pak Agil Munawar, Masyhuri Na'im, gak ada yang Wahabi. Semua keluaran sana gak ada yang Wahabi kalau dari sini bekalnya kuat. Atau bukan NU, seperti Muslim Nasution dari Wasliyah, pak Satria Efendi dari PERTI, gak Wahabi meskipun di sana belasan tahun sampai doktor. Pak Maghfur Usman, Muchit Abdul Fattah, pulang malah sangat anti, Wahabinya.

Insya Allah selama pesantren NU masih eksis, Wahabi gak akan masuk. Wahabi pertama kali dibawa oleh Tuanku Imam Bonjol yang tokoh Padri. Padri itu pasukan berjubah putih yang anti tahlil. Hanya waktu itu kekerasannya Imam Bonjol untuk menyerang Belanda. Padahal ke internal juga keras. Imam Bonjol itu anti ziarah kubur. Kuburannya di Manado. Waktu saya ke Menado ditawari: “Mau ziarah kubur gak?” Ya waktu hidupnya gak seneng ziarah kubur, masak saya ziarahin? (Namun menurut salah satu riwayat, Imam Bonjol telah taubat di akhir hayatnya dari akidah Wahabi).


Tentang pengikut Wahabi yang banyak dari kalangan Eksekutif?

Orang kalau sudah punya status sosiai, direktur, sudah dapat kedudukan, terhormat, kaya, yang kurang satu, ingin mendapatkan legitimasi sebagai orang soleh dan orang baik-baik. Nah, mereka kemudian mencari guru agama. Guru agama yang paling gampang ya mereka, ngajarinnya gampang. Kalau ngaji sama orang NU kan sulit, detail. Kalau sama mereka yang penting ini Islam, ini kafir, ini halal, ini haram, doktrin hitam putih. Sehingga diantara orang-orang terdidik terbawa oleh aliran mereka. Karena masih instan faham agamanya. Kalau kita gak, kita faham agamanya sejak kecil.


Inti gerakan Wahabi itu di semua lini ya?

Harus diingat bahwa berdirinya NU itu adalah karena perilaku Wahabi. Wahabi mau bongkar kuburan Nabi Muhammad Saw. KH. Hasyim bikin Komite Hijaz yang berangkat Kiai Wahab, Haji Hasan Dipo (ketua PBNU pertama), KH. Zainul Arifin membawa suratnya Kiai Hasyim ketemu Raja Abdul Azis mohon, mengharap, atas nama umat Islam Jawi, mohon jangan dibongkar kuburan Nabi Muhammad Saw. Pulang dari sana baru mendirikan Nahdlatul Ulama. Jadi memang dari awal kita ini sudah bentrok dengan Wahabi. Lahirnya NU didorong oleh gerakan Wahabi yang bongkar-bongkar kuburan, situs sejarah, mengkafir- kafirkan, membid'ah-bid'ahkan perilaku kita, amaliyah kita. Tadinya diam saja, begitu yang mau dibongkar makam Nabi Muhammad Saw., baru KH. Hasyim perintah bentuk komite tersebut.


Seberapa kuat Wahabi sekarang?

Sebetulnya tidak kuat, sedikit. Tapi dananya itu yang luar biasa. Dan belum tentu orang yang ikut karena percaya Iho! Artinya kan semata-mata karena dapat uang. Uangnya luar biasa. Si Arab-Arab itu kan kebanyakan Arab bukan Habib. Jadi pada dasarnya mereka juga cari uang.


Ancamannya seberapa besar?

Yah, Kalau kita biarkan ya terancam. Kalau setiap hari radio MTA, TV Rodja ngantemin maulid nabi, ziarah kubur, lama-lama orang terpengaruh juga.

No comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More